Rasanya terlalu
panjang untuk ngocehin dua serial dalam satu post. Apalagi ocehanku soal Reply
tak terbendung hahahaha. School Series punya sejarah yang lebih panjang dari Reply
Series, seri pertama tayang tahun 1999 dan totalnya ada 7 seri School. Hebatnya
School selalu berhasil bikin pemainnya jadi aktor dan aktris terkenal. Seri ini
sempat vakum lama sebelum akhirnya comeback
di tahun 2013. Seri yang bisa kuocehkan barulah tiga seri yang terbaru, karena
melacak seri jadulnya masih belum membuahkan hasil. Penamaan drama awalnya
menggunakan angka (1-4), tapi kemudian menggunakan tahun sebagai penanda seri, School
2013, 2015, dan terbaru 2017 (ada sub judul, tapi lebih popular seperti itu).
Singkatnya School
2013 sekolah Seungri dan segala permasalahan siswanya. Tokoh utamaya adalah Go
Nam Sun (Lee Jong Suk), seorang siswa yang cuek dengan kehidupan sekolahnya, ia
kemudian pelan-pelan menjadi terlibat
dalam keidupan teman teman sekelasnya karena seorang guru yang berusaha mengubah
kondisi murid-murid di kelasnya yang hanya memikirkan diri sendiri. Go Nam Sun
juga harus menghadapi seseorang dari massa lalunya yang tiba-tiba muncul di
sekolahnya. School 2015 bercerita soal Goo Eun Byul dan Lee Eun Bi (Kim So
Hyun) dua anak kembar yang terpisah karena adopsi. Lee Eun Bi, siswa yang
menjadi korban bullying menjadi amnesia setelah mencoba bunuh diri. Ia kemudian
justru menggantikan posisi Goo Eun Byul saudara kembarnya yang popular di
sekolah. Eun Byul menghilang dan Eun Bi menghadapi orang-orang asing yang
menganggapnya Eun Byul. School 2017 bercerita soal kebobrokan SMA Geumdo dan
seorang siswa yang berusaha memprotes sekolah dengan identitas rahasia, X. Seorang
siswa lain, Ra Eun Woo (Kim Se Jung), harus menghadapi banyak kasus di sekolahnya
karena ia adalah tersangka utama yang dicurigai menyamar sebagai X.
School 2013
mendapat sambutan hangat dari pecinta drakor, konflik seputar sekolah berhasil
mencuri hati penonton. Nyaris tidak ada romance
dalam drama ini, ada lirik-lirikan dikiiiiit tapi friendshipnya lebih menonjol. Dan no romance ini berhasil digantikan dengan bromance yang sweet banget. Konflik anak anak sekelas (walaupun
nggak semua juga) bikin drama ini nggak membosankan. Ceritanya cuma seputar
sekolah, masing masing tokoh punya masalah yang berbeda, ketika konflik muncul
lalu selesai satu per satu, lalu karakternya juga tumbuh bikin penonton seolah
olah ikut larut dalam drama. Walaupun kadang lebay tapi bagaimana sebuah drama
memotret karakter anak sekolah dan kehidupannya patut diacungi jempol.
Setidaknya mereka berusaha mencitrakan bahwa anak yang pintar memang belajar
dengan sungguh-sungguh. Kadang mikir, kapan ya di sinetron Indonesia ada adegan
anak sekolah yang beneran belajar sampai tengah malam sampai mimisan???
Anak-anak di sinetron bisa pinter dan juara kelas dengan cara balapan motor
(hahhahaaha). Adegan gebuk gebukan drama ini kadang juga kerasa lebaynya, tapi
adegan itu jelas apa maksudnya, nilai moral yang disampaikan lewat adegan itu
ada.
Duo aktor drama
ini emang paling jjang!! (ada gitu yang betah nggak ngefans sama paketan ini?).
Bromance terbaik sepanjang massa
penjelajahan drakor ya emang Lee Jong Suk dan Kim Woo Bin. Drama ini juga yang
melesatkan nama dua orang aktor itu ke jajaran aktor top. Walaupon dua sosok
ini kadang terlihat terlalu sempurna (baca: terlalu tinggi dan dewasa) untuk
ukuran anak SMA, tetap senang aja nontonnya. Asal ganteng sih hal lain bisa
diabaikan ya?
School 2015 jadi
drama yang paling ditunggu sejak kabar praproduksinya mulai terdengar. Nam Joo
Hyuk, Yook Sung Jae, dan Kim So Hyun, tiga nama yang sudah tercium bau
kesuksesannya, nama-nama yang baru mulai rising saat itu. Dan ketiganya memulai
debut sebagai pemeran utama di drama ini. Kim So Hyun main cantik dalam drama
ini, aktingnya bagus banget. Standar penilaiannya nggak usah susah susah, dia
berhasil membuat penonton membedakan Go Eun Byul dan Lee Eun Bi, that’s enough. Nam Joo Hyuk selalu terlihat keren dan cute
buatku, tapi entahlah belum nemu sesuatu yang bikin terkagum-kagum dengan
aktingnya. Yook Sungjae nggak pernah gagal membuatku jatuh cinta sama karakter
yang diperankannya. Mulai dari muncul sakuprit
di Reply 1994, Plus Nine Boys, School 2015, sampai Goblin sukaaa aja nonton
acting bocah ini. Yang jelas, pemilihan cast kali ini lebih “SMA banget” lebih
muka anak sekolah beneran lah.
Konon untuk
pertama kalinya di seri 2015, School Series menambah unsur cinta-cintaan,
sekaligus ada unsur misteri. Kasus bullying lebih menonjol dalam seri 2015.
Konflik-konflik anak SMA yang muncul ketika bersosialisasi dengan sekitarnya
menggerakkan drama ini. Menonton drama seperti ini selalu menyenangkan, ringan,
tapi ada aja hal yang bikin jadi mikir, semacam dapet motivasi juga. Cinta-cintaan
drama ini cukup gamblang, tapi nggak berlebihan. Agak sedikit menyebalkan
karena cinta bersegi-segi yang muncul dalam drama ini, I hate it, karena bagaimanapun endingnya akan ada yang nggak bahagia. Kalau bikin dua love line yang berbeda rasanya akan
membuat drama ini lebih manis, nggak usah ribet-ribet lah bikin anak SMA patah
hati, toh nggak akan nikah besok juga. Tapi, lagi-lagi konflik cinta segi segi
anak SMA ini bikin jadi kepikiran, betapa sederhana drama ini menceritakan
patah hati, nggak serempong itu rebutan pacar sampai culik menculik, fitnah
memfitnah, bunuh membunuh. Betapa dengan caranya drama ini mengajarkan pesan
moral bahwa hidup masih panjang, banyak yang harus dipikirkan selain pacaran
sama siapa. Lalu lagi-lagi kepikiran, kapan sinetron Indonesia punya pesan
moral yang jelas? (semoga saat ini udah ada, cuma aku nggak tahu aja hehehhe)
School 2017,
baruuu aja tamat seri ini. Castnya Kim Se Jung yang lagi happening banget,
ditambah dua rising aktor baru, Kim Jung Hyun dan Jang Dong Yoon. Lagi lagi ini
debut mereka bertiga sebagai lead aktor.
Drama ini suasananya lebih cerah ceria dibanding dua seri lain, faktor
senyumnya Kim Se Jung sepertinya benar-benar berefek. Sosok Kim Jung Hyun dan
karakterny sebagai Hyun Tae Woon membawa Kim Woo Bin vibe dalam drama ini. Drama ini sepertinya ingin mengulang konsep bromance ala seri 2013, sekaligus konsep
cinta anak sma ala seri 2015, ditambah menyempurnakan konsep teka teki yang hanya
seperti numpang lewat di seri 2015. Aku sih bukan aliran yang menolak konsep
cinta-cintaan di School Series, realistis aja, anak SMA emang udah waktunya
mulai cinta-cintaan.
Sayangnya, seperti
yang sudah sudah, semakin banyak yang ingin diceritakan semakin sulit untuk
mengeksekusi semuanya dengan sempurna. Bromance
yang ingin dibangun tidak sesempurna naik turun love hate nya Go Nam Sun dan Park Heung Soo. Padahal konflik yang
memicu tarik ulur love hate keduanya
menjanjikan banget. Teka teki siapa X dalam drama ini juga jadi terlalu mudah
ditebak, tadinya agak berharap bahwa X ini akan memiliki hubungan kesejarahan
(hahhah) dengan bromance Tae Woon dan
Dae Hwi. Drama ini justru mengulang pola yang sama yang sudah pernah digunakan
seri 2013, dihukum bersama, lalu berbaikan, so
classic. Hal yang cukup dieksekusi sempurna justru bagian cinta-cintaannya.
Jangan ngarep cinta-cintaan yang rumit, konflik cinta di sini sederhana
banget..nget. Tapi justru maniiiis banget, nggak ada lagi cinta segi segian,
dua aktor utama ini punya love line
masing masing. Dan perjalanan Tae Woon cowok cuek sombong jatuh cinta sama Eun
Woo bikin senyum senyum penonton. Konfliknya yang ringan-ringan pas dengan
cerita cinta anak SMA. Banyak konflik yang terasa tidak tuntas di seri 2017,
beberapa penyelesaian juga tidak menunjukkan hal yang baru cenderung mengulang
drama-drama soal sekolah yang lain, konsep mengejar impian sepertinya sudah
terlalu sering, dan drama ini tidak menunjukkan sesuatu yang baru. Beberapa hal
yang cukup baru menurutku justru muncul dari sahabat Ra Eun Woo, Oh Sa Rang, pemikiran
karakter ini sedikit agak ajaib.
Tiga seri School
ini punya kekuatan dan kelemahan masing-masing, tapi keseluruhan drama ini recommended
untuk ditonton, buat yang pengen nostalgia, atau yang lagi males nonton
yang rumit-rumit. Dan drama ini super-duper
recommended untuk anak SMA, please
berhentilah nonton sinetron rebutan pacar dan lihatlah bahwa di dunia lain
anak-anak SMA beneran belajar dan do everything
buat massa depannya, nontonlah sesuatu yang bisa memotivasi dan membuka
pikiran. Karena massa SMA nggak akan bisa diulang, dan jalan panjang massa
depanmu berawal dari sana.
No comments:
Post a Comment