Akhir akhir ini cukup malas rasanya mengikuti drama korea
secara live, satu episode per satu episode sesuai jadwal tayangnya. Bukan malas
nontonnya tapi sedang malas penasaran. Jadilah saya memilih menunggu drama
sampai kelar tayang, baru saya mulai nonton marathon. Tapi setelah dramanya
kelar, ternyata ada banyak drama bagus yang juga kelar, jadilah saya bingung
mau nonton yang mana dulu.
Akhirnya Scholar Who Walks The Night jadi pilihan pertama,
berhubung ada Lee Soo Hyuk (hehehe) dan Lee Hyun Woo (cuma muncul bentar). Drama ini menarik sih, latarnya
Korea zaman kerajaan dulu. Castnya juga ngetop ngetop semua. Lee Soo Hyuk, Lee
Joon Ki, Lee Yoo Bi, Changmin TVXQ, Kim So Eun mana yang nggak ngetop?
Lee Soo Hyuk cocok banget jadi vampire, cuma kadang
penampilannya yang berdarah-darah malah jadi terkesan berlebihan. Tanpa
darah-darah di mulutnya sepertinya aura vampire sudah muncul dari muka Lee Soo
Hyuk.
Sedangkan vampire Lee Joon Ki punya aura yang beda. Lee soo Hyuk lebih ke
gambaran vampire secara internasional kali ya, sedang Lee Joon Ki vampire
tradisional Korea hahahaha...^^
Pernah nonton Lee Joon Ki di The King And The
Clown trus nonton drama ini kayaknya Lee Joon Ki dengan rambut panjang emang
sesuatu, ada chemistrynya. Acara marathon drama tengah malam terpaksa berakhir
karena saya mulai parno sendiri gara-gara liat vampire gondrong ini.
Lead female karakter di sini dimaikan sama Lee Yoo Bi. Nggak
ada yang buruk soal Lee Yoo Bi, cuma saya ngerasanya Lee Yoo Bi lebih cocok untuk
peran peran yang cantik, berpakaian bagus, dan bertingkah imut. Seperti dia di
Nice Guy, Gu Family Book, atau Pinocchio.
Aktingnya sama sekali tidak buruk,
nggak ada masalah, tapi melihat dia berperan jadi perempuan yang menyamar jadi
laki-laki yang hidupnya susah kok terasa nggak cocok ya? Saya masih lebih suka
melihat Suzy di Gu Family Book.
Beralih ke cerita, drama ini cukup bikin penasaran.
Ceritanya enak diikuti, konfliknya lumayan seru. Suasana seremnya lumayan
kerasa. Tapi teror dan strategi melawan Gwi nggak terlalu istimewa menurut
saya. Cinta antara Yang San dan Kim Sung Yeol kurang bikin deg degan.
Tidak
ada kejutan yang membuat drama ini jadi berbeda, tapi ada hal menurut saya
cukup beda dalam drama korea. Second lead male karakter di sini tidak punya
hubungan yang bisa dibilang jadi pesaing kuat lead male karakter. Hubungan lead
male sama second lead female awalnya terlihat membuat konflik dalam hubungan
lead male dan lead female tapi cerita ini juga tidak berkembang.
Cerita drama ini memang fokus ke menemukan cara
menghancurkan Gwi. Misteri soal cara mengalahkan Gwi terus jadi topik tapi
terasa seperti tidak digali, hanya sekedar cara. Mengapa cara itu bisa
menghancurkan Gwi juga tidak terungkap. Drama ini terlalu banyak menghilangkan
nyawa tapi Gwi seperti tidak kehilangan apa-apa. Kesepian Gwi, ketamakan Gwi,
tidak diolah. Sempat disinggung tapi hanya sebatas itu. Siapa Gwi tidak
diceritakan dengan proporsional. Bahkan alasan Gwi untuk menjadi antagonis
tidak jelas dan tidak terasa dalam cerita, kecuali ia senang membunuh untuk
mengisi perut.
Gwi seperti tidak punya akar yang kuat dalam drama ini,
menyingkirkannya hanya sebatas membunuh yang jahat agar yang baik hidup dengan
tenang. Tidak ada yang ikut tercabut, terungkap dari rahasia besar “cara” yang
dapat mengalahkan Gwi.
Bagaimanapun bagi yang sedang pikir pikir untuk nonton drama ini, drama ini cukup menarik untuk ditonton, 20
episode cukup pas. Walaupun masih ada yang rasanya kurang, tapi drama ini
menyenangkan untuk ditonton. Ceritanya cukup ringan, pas buat mengisi waktu
luang, dan yang pasti bukan drama yang mengecewakan.
No comments:
Post a Comment