Nyungan
everibadehhhhhhh!!!!! 😆
Akhirnya,
setelah ngelewatin musim Mangga sampai balik udah musim Mangga lagi, setelah
gossip mbak Sung Kyung pacaran sama mas Kyun Sang berubah arah jadi mbak Sung Kyung
jadian sama dek Joo Hyuk sampai akhirnya udah putus (baca: betapa banyak
peristiwa yang sudah terlewati), sekali lagi, akhirnya….I’m back!!! Malas
sebenarnya mengingat begitu banyak drama yang lewat ditonton gitu aja. Berawal
dari nunda satu drama, lalu ditambah dengan rencana sok-sokan “ahh nulisnya
nanti aja sekalian sama yang ini” terjadiah judul satu berganti judul lain dan
terlewat begitu saja (efek lebay lama nggak nulis). Padahal pikiran nyinyir
waktu nonton drama masih seperti biasa, tapi giliran udan buka gadget buat
nulis adaaaa aja alasannya, ngantuk adalah yang paling sering. Menumpuklah
nyinyiran soal drama dan kemudian sekedar jadi bahan perdebatan dengan beberapa
teman dalam kehidupan nyata. Kemudian tersadarlah orang malas ini bahwa drama
yang sudah terlewatkan pun masih bisa dibicarakan. Review-review soal drama
yang tidak sedang tayang atau baru saja tayang masih akan berguna dan masih
akan dibaca (semoga #ngarep)
Mumpung level
niat lagi di atas rata-rata, ada baiknya memanfaatkan diri sendiri secara
berlebihan. Kali ini mari tidak menyebutnya sebagai review, karena ini lebih
mirip rancauan, ocehan. Jadi rencananya, ocehan comeback kali ini akan dimulai
dengan dua Series fenomenal dalam sejarah perdrakoran. Reply Series dan School Series.
Yappppsss, belum sah status seorang drakor addict kalau sama sekali belum
nonton dua serial ini. Bukan masalah suka atau enggak ya, cuma dua judul ini
begitu fenomenal jadi agak aneh aja kalau sebagai pecinta drakor nggak tertarik
buat setidaknya ngecek.
Secara singkat Reply
1997 adalah drama yang mengambil tahun 1997 dan tetek bengek kehidupan fangirl
boyband Korea sebagai latar cerita. Cerita drama ini bergerak di seputar
kehidupan Sung Shi Won (Jung Eun Ji) dan teka teki dengan siapa pada akhirnya
dia menikah. Belum beranjak dari teka teki dengan siapa si tokoh utama
perempuan menikah, Reply 1994 memotret
kehidupan Sung Na Jung (Goo Ara) dan anak-anak kos yang tinggal di rumahnya. Reply
1988 mencoba mengalihkan fokus utama drama pada konflik kehidupan bertetangga,
tapi kekhasan Reply Series tidak ditinggalkan, teka teki pernikahan tetap
muncul dalam drama ini. Kehidupan Sung Duk Sun (Hyeri) dan keluarganya, serta
kehidupan keluarga para sahabatnya (yang juga tetangganya) dihadirkan dalam
setting waktu 1988.
Drama ini super
bahaya kalau ditonton tidak di waktu yang senggang karena efek penasaran yang
ditimbulkan cukup mengganggu. Dan sebaiknya nggak perlu ribet nyari tahu soal ending drama ini sebelum nonton, karena
begitu tahu endingnya, suka cita
drama ini akan berkurang,, perasaan kepo akut akan berganti dengan keinginan
membuktikan kebenaran ending, masih
akan seru tapi berbeda. Euforia kepo ending
drama ini selalu terjadi saat drama ini ditayangkan, bahkan konon artis artis
di Korea sana juga ikut heboh. Bisa paham sih, seri pertama drama ini (Reply
1997) beneran ku tonton full seharian
marathon,, laptop sampai panas dan hati was-was laptop kenapa-napa,, dan tetap
ngotot nonton satu episode lagi, dan seterusnya sampai akhirnya tamat. Membayangkan
harus menunggu seminggu untuk tahu episode berikutnya sepertinya ku tak sanggup,,
jadi untuk dua seri berikutnya pun nggak berani untuk nonton ongoing, mending tunggu tamat sekalian. Nunggu
tamat inilah yang bikin acara nonton drama ini tertunda lamaaaaaa…
Apa sih yang bikin drama ini bikin penasaran? Secara garis besar teka teki drama ini adalah soal dengan siapa akhirnya si tokoh wanita di drama ini menikah. Petunjuknya bertebaran di sepanjang drama dan tokoh laki-laki dalam drama ini masing masing memiliki kans untuk jadi suami. Hebatnya semua tokoh calon suami ini punya karakter yang sama-sama menarik, sampai berhasil membelah penonton menjadi tim si a, si b, atau si c. Penonton bahkan larut dalam euforia membuktikan bahwa tokoh jagoannya adalah si suami dengan mengumpulkan bukti-bukti (versinya) di sepanjang drama. Dan tim siapakah yang benar benar jadi suami akan terjawab di episode terakhir. Gitu aja? Iya gitu aja. Teka teki simple inilah yang menggerakkan drama, dan kesederhanaan inilah yang membuat konflik-konflik sepele muncul dengan natural dalam drama ini. Bagaimana seorang anak yang merasa dibedakan di keluarganya karena makanan, konflik yang begitu sepele, bodoh, tapi memang begitu kenyataan cara berpikir seorang anak yang belum dewasa. Cara menceritakan konflik juga dengan cara yang jenaka, bukan dengan silat lidah membabi buta (1988).
Itu aja? Enggak
dong! Drama ini sangat powerfull di
karakter dan pemilihan pemainnya. Karakter tokohnya sendiri “hidup” semua,
drama ini adalah drama yang nggak ada antagonis dan protagonisnya sama sekali,
nggak ada jahat-jahatan, nggak ada upik abu yang menderita. Masing-masing tokoh
punya karakter yang manusiawi, bisa “baik” bisa “jahat” tergantung konflik yang
sedang terjadi. Asli, semua tokohnya punya sisi lovable. Pilihan aktornya semua pas dan enak dilihat, drama dengan
pemlihan aktor yang unik-unik tapi pas dengan karakternya. Sebenarnya agak
nggak happy ketika Reply 1994 jatuh ke Goo Ara, entah kenapa nggak suka aja,
tapi setelah nonton nggak ada yang salah dengan pemilihan aktrisnya, so it’s fine.
Reply 1997, Reply
1994 dua duanya punya ending yang
sangat menyenangkan, masing masing bahagia. Tapi Reply 1988, punya ending yang traumatis buatku. Tim jagoan
nggak menang dan jagoanku diperlakukan semena-mena. Sepanjang drama jagoanku di
atas angin, petunjuk soal dia yang akan jadi suami bertebaran, tapi ending tidak berakhir sesuai prediksi.
Butuh waktu lama sampai akhirnya bisa terima alasan bahwa kekalahannya adalah
karena sikapnya yang tidak terus terang (setidaknya itu hal yang konsisten
sejak awal drama). Tapi sebagai anggota tim yang setia, dalam hatiku yang terdalam,
masih percaya bahwa ending Reply 1988
bukanlah ending yang sebenarnya, tapi
ending yang sengaja di twist karena proses syuting yang sempat
bocor ke media (gossipnya begitu). Nggak perlu lah ya ngegelar bukti-bukti
bahwa jagoanku lah yang harusnya jadi suami atau bukti-bukti kejanggalan ending drama ini karena pada akhirnya
tetap..apalah daya, jodoh di tangan writernim.
Udah trauma sama endingnya, tapi
masih juga drama ini masuk dalam drama favoritku.
Walaupun durasi
tiap episodenya hampir 2 jam, rela rela aja mantengin sampai mata pedes, nggak
pakai acara skip-skip, eman-eman rasanya. (buatku skip-skip itu nggak menghormati detail
dramanya) Apalagi drama ini adalah drama yang settingnya istimewa, sayang
banget kalau suasana nostalgia nggak berhasil dirasain karena skip skip biar cepat selesai. Mending
nggak usah nonton deh kalau cuma mau tau endingnya.
Korea rasa ’88, ’94, dan ’97 terasa bedanya, 88 dengan telepon rumah, 94 dengan
pager, 97 dengan MIRC dan hape gueede, bahkan sejarah game komputer pun muncul
dalam drama ini. Detail detail ini yang bikin cinta banget sama drama ini.
Saking cintanya
sama drama ini, ada aja yang bisa diocehin buat promosi drama ini. Ada temen real life yang sampai bilang “kamu tim
promonya Reply Series ya?” hahhahaa iyain aja. Rekomendasi nonton yang mana
dulu? Nontonlah dengan urutan yang benar, 1997, 1994, 1988 karena tokoh-tokoh
seri sebelumnya muncul sebagai cameo
di seri selanjutnya, sayang aja kalau komedinya jadi nggak ketangkep karena
belum nonton. Dan rejeki karena nggak nyekip-nyekip drama ini adalah lagu asli
soundtrack iklan olympuss yang udah lamaaaaa banget kucari akhirnya ketemu gara
gara Reply 1988, ternyata lagu ‘80an. Maka sebaiknya janganlah kamu menyekip
nyekip drama ini. Urutan favorit? 1997, 1988, 1994 dengan tidak
mempertimbangkan ending, 1997, 1994,
1988 dengan mempertimbangkan ending
(hhhahahaha dendam bgd sama endingnya).
Nonton deh tiga tiganya, drama ini totally recommended banged.
Wkwkw di antara semuanya aku paling suka reply 88, benar2 tentang keluarga banget. Kalo soal endingnya jujur aku suka karena aku suka taek, (malah alasan aku nonton krn ada dia) tapi setelah ngikutin ceritanya, sumpah malah jadi baper sama jung hwan 😢😠masih gak rela aja kalo endingnya jung hwan cuman gitu. Setidaknya kasih dia ketemu cewe baru atau apalah, ini malah gak ada scenenya juga ðŸ˜
ReplyDelete